Etos Kerja Nelayan
Ilustrasi |
A. Pendahuluan
Manusia adalah
makhluk bekerja (homo faber).[1]
Bekerja mengandung makna melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah
karya yang dapat dinikmati oleh individu yang bersangkutan.[2]
Seorang muslim wajib bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya, keluarga dan
masyarakat.[3]
Betapa pentingnya
nilai kerja, sehingga seseorang yang tidak bekerja dalam arti tidak berkarya disebut
dengan istilah wujûduhû ka’adamihi,
karena kerja merupakan refleksi eksistensi diri manusia.
Lebih jauh, bekerja
membuat seseorang mampu mengekplorasi dan mengaktualisasi segenap potensi
dirinya. Dengan bekerja manusia mengukuhkan eksistensi hidup dan menegakkan
martabat diri serta membawanya ke tingkat yang lebih mulia.
Persoalan etos kerja di kalangan pengusaha,
ilmuan dan para birokrat merupakan salah satu hal yang bersifat esensial dan
fundamental, karena maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada tinggi
rendahnya etos kerja yang dimiliki.[4]
Selanjutnya, etos kerja sebagai mekanisme yang bersifat batiniah selalu menggerakkan spirit kerja keras dan pantang menyerah yang bersumber pada keyakinan atau iman. Tatkala kerja dikaitkan dengan iman, maka kerja merupakan refleksi sekaligus aktualisasi dari keimanan itu sendiri. Kepercayaan atau keyakinan tersebut baru menjadi eksis bila telah melahirkan perbuatan yang baik atau dalam terminologi agama disebut dengan amal
Selengkapnya baca di sini...
Selanjutnya, etos kerja sebagai mekanisme yang bersifat batiniah selalu menggerakkan spirit kerja keras dan pantang menyerah yang bersumber pada keyakinan atau iman. Tatkala kerja dikaitkan dengan iman, maka kerja merupakan refleksi sekaligus aktualisasi dari keimanan itu sendiri. Kepercayaan atau keyakinan tersebut baru menjadi eksis bila telah melahirkan perbuatan yang baik atau dalam terminologi agama disebut dengan amal
Selengkapnya baca di sini...
Post a Comment for "Etos Kerja Nelayan"