Prodi Tadris Fisika UIN Palangka Raya Lanjutkan Pembelajaran Nuklir Melalui Praktikum Teknik Pencacahan Detektor Nuklir
TADRIS FISIKA - Program Studi Tadris
Fisika Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya terus menunjukkan
komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang inovatif dan aplikatif.
Sebagai lanjutan dari kegiatan pembelajaran bertema pemanfaatan tenaga nuklir,
mahasiswa Tadris Fisika kembali melaksanakan kegiatan praktikum bertajuk Teknik
Pencacahan Detektor Nuklir secara daring bersama Fungsi Pelaksana Reaktor Nuklir Kartini, BRIN. Kegiatan ini menjadi sarana penting untuk
memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap konsep radiasi, karakteristik detektor,
serta penerapan teknologi nuklir dalam dunia sains modern. Kegiatan tersebut
dilaksanakan pada Rabu, 12 November 2025.
Melalui kegiatan ini,
mahasiswa diajak untuk memahami secara langsung prinsip dasar pencacahan
radiasi menggunakan detektor Geiger Muller (GM) beserta peralatan pendukungnya.
Fokus utama dalam pembelajaran ini meliputi penentuan tegangan kerja detektor,
batas minimum deteksi (Limit of Detection), serta efisiensi sistem pencacah.
Melalui serangkaian pengukuran dan analisis data, mahasiswa belajar bagaimana
radiasi yang tidak dapat dirasakan oleh pancaindra manusia dapat diukur,
diidentifikasi, dan diinterpretasikan secara ilmiah.
Dalam pelaksanaannya,
mahasiswa melakukan pengamatan terhadap proses ionisasi gas di dalam detektor,
di mana partikel radiasi yang masuk akan menghasilkan ion positif dan elektron.
Arus listrik yang terbentuk dari proses ini diubah menjadi pulsa-pulsa sinyal yang
kemudian dihitung menggunakan sistem counter. Tahapan tersebut menjadi inti
dari proses pencacahan radiasi, yang digunakan untuk menentukan jumlah partikel
radiasi yang terdeteksi selama waktu tertentu.
Selain mempelajari
aspek teknis, kegiatan ini juga menekankan pentingnya keselamatan radiasi
(radiation safety) dalam setiap proses pengukuran. Mahasiswa dibimbing untuk
memahami bagaimana cara bekerja dengan sumber radioaktif secara aman, mengenali
potensi bahaya radiasi, serta menerapkan prinsip proteksi yang benar.
Pendekatan ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya memahami aspek ilmiah,
tetapi juga memiliki kesadaran etis dan tanggung jawab terhadap penggunaan
teknologi berbasis nuklir.
Menurut Koordinator Program Studi Tadris Fisika, Jhelang Annovasho, S. Pd., M. Si., kegiatan ini merupakan wujud nyata penerapan pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang menjadi ciri khas pendidikan sains modern.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar untuk berpikir kritis, melakukan observasi yang akurat, serta menghubungkan teori dengan praktik di lapangan. Ini menjadi bekal penting bagi calon pendidik fisika agar mampu mengajarkan konsep sains secara kontekstual dan bermakna,” jelasnya.
Lebih dari sekadar
kegiatan laboratorium, praktikum ini memiliki tujuan utama untuk menanamkan
pemahaman ilmiah yang mendalam serta menumbuhkan rasa ingin tahu mahasiswa
terhadap fenomena alam. Melalui pemanfaatan detektor nuklir, mahasiswa belajar
bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengukur sesuatu yang tak kasat mata,
sekaligus memahami tanggung jawab moral dalam penerapannya.
Makna yang ingin
ditekankan dari kegiatan ini adalah bahwa ilmu fisika tidak hanya berhenti pada
teori, tetapi juga harus memberi manfaat bagi kehidupan dan kemanusiaan. Dengan
memahami prinsip pencacahan radiasi, mahasiswa diharapkan mampu mengaitkan
sains dengan nilai-nilai keberlanjutan, keamanan, dan etika dalam pemanfaatan
energi dan teknologi.
Kegiatan ini menjadi
bukti bahwa Prodi Tadris Fisika UIN Palangka Raya terus berupaya mengembangkan
kurikulum yang relevan dengan kemajuan zaman. Melalui pembelajaran seperti ini,
mahasiswa tidak hanya dibekali keterampilan eksperimental, tetapi juga
ditanamkan nilai-nilai ilmiah, kritis, dan tanggung jawab sosial. Harapannya,
lulusan Tadris Fisika akan menjadi pendidik yang tidak hanya menguasai sains,
tetapi juga mampu menumbuhkan kesadaran ilmiah dan integritas akademik di
tengah masyarakat.
Laporan: Zelda Savitri (Internship Humas UIN Palangka Raya)




Post a Comment for "Prodi Tadris Fisika UIN Palangka Raya Lanjutkan Pembelajaran Nuklir Melalui Praktikum Teknik Pencacahan Detektor Nuklir"