Tadris Fisika UIN Palangka Raya Gelar Pembelajaran Astronomi Melalui Pengamatan Gerhana Bulan Total
TADRIS FISIKA – Program Studi Tadris Fisika UIN Palangka Raya menggelar kegiatan pembelajaran astronomi dengan tema “Gerhana Bulan Total 7–8 September 2025” di Laboratorium UIN Palangka Raya pada Minggu malam (7/9/2025). Kegiatan ini diikuti mahasiswa angkatan 2021 hingga 2025 dengan pendampingan dosen Prodi Tadris Fisika, serta turut menghadirkan dosen tamu dari Universitas Palangka Raya, yaitu Nuni Rismayanti Nurkalbi, S.Pd., M.Biomed., dan Maya Mustika, M.Pd.
Ketua Jurusan pendidikan MIPA, Dr. Luvia Ranggi Nastiti, S.Si., M.Pd., menjelaskan fenomena gerhana bulan total secara ilmiah. Mahasiswa diajak memahami apa itu gerhana bulan total, mengapa bulan tampak merah (blood moon), serta fase-fase gerhana yang berlangsung dari awal hingga akhir. Tidak hanya materi teori, mahasiswa juga diajak melakukan praktik menggunakan aplikasi Stellarium untuk memperkirakan posisi bulan serta mengamati langsung perubahan warna bulan pada puncak gerhana.
Koordinator Prodi Tadris Fisika, Jhelang
Annovasho, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting
dari pembelajaran berbasis fenomena alam. “Pengamatan gerhana bulan ini positif
dan wajib dipertahankan. Selain memperkaya pengetahuan astronomi, kegiatan ini
juga bisa menumbuhkan minat calon mahasiswa baru untuk belajar lebih dalam
tentang sains,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua HMPS Tadris Fisika menambahkan, “Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan kajian astronomi kepada mahasiswa baru. Ke depan, harapannya bisa dikembangkan menjadi seminar Prodi agar lebih banyak mahasiswa tertarik dengan Tadris Fisika Universitas Islam Negeri Palangkaraya.”
Dosen tamu dari Universitas Palangka Raya (UPR) memberikan apresiasi yang sangat positif terhadap jalannya kegiatan pengamatan gerhana bulan total ini. Mereka menilai bahwa pembelajaran berbasis pengamatan lapangan seperti ini memiliki nilai akademik sekaligus pengalaman yang luar biasa bagi mahasiswa. “Kegiatan ini benar-benar menarik dan penuh makna. Mahasiswa tidak hanya memperoleh teori di dalam kelas, tetapi juga mendapat pengalaman langsung yang akan selalu dikenang. Inilah bentuk pembelajaran yang sesungguhnya, menghubungkan antara ilmu pengetahuan dengan realitas alam. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat lebih sering diadakan, dan ke depannya bisa menjadi ruang kolaborasi yang produktif antara UIN Palangka Raya dan UPR, baik antar mahasiswa maupun dosen, khususnya dalam bidang astronomi,” ungkap salah satu dosen UPR.
Tidak hanya dari kalangan dosen, apresiasi juga datang dari mahasiswa UPR yang turut hadir dalam kegiatan ini. Yistiyo, salah satu mahasiswa, membagikan kesan mendalamnya setelah untuk pertama kalinya berkesempatan menggunakan teleskop. “Sejak di bangku SMK saya sudah punya keinginan kuat untuk memiliki teleskop, dan malam ini akhirnya saya bisa mencobanya secara langsung. Memang sempat bingung saat menentukan arah pengamatan karena baru pertama kali menggunakan alatnya, tetapi pengalaman ini benar-benar luar biasa dan sangat berkesan. Harapan saya, kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini, melainkan terus dilestarikan untuk generasi berikutnya, agar semakin banyak mahasiswa yang tertarik dan berminat di bidang astronomi,” tuturnya penuh antusias.
Ketua Jurusan pendidikan MIPA, Dr. Luvia Ranggi Nastiti, S.Si., M.Pd., menegaskan bahwa pengamatan gerhana bulan bukan hanya agenda sesaat, melainkan bagian dari strategi pembelajaran aktif yang menghubungkan teori dengan praktik nyata. Harapannya, kegiatan astronomi ini dapat dijadikan program rutin Prodi untuk memperkuat kompetensi mahasiswa dalam bidang fisika, sekaligus membuka ruang kolaborasi antaruniversitas dalam pengembangan sains dan astronomi di Kalimantan Tengah.
Laporan: Zelda Savitri (Internship Humas UIN Palangka Raya)
Post a Comment for "Tadris Fisika UIN Palangka Raya Gelar Pembelajaran Astronomi Melalui Pengamatan Gerhana Bulan Total"